Theater Ricuh

Tadi siang saat pelaqjaran Bahasa Inggris, anak Dhe Dusun bergabung dengan kelas 8* disatukan untuk menonton film. Film yang ditonton lumayan bagus (walau kualitas gambar di bawah minus). Sejak awal, karena watak anak 8D yang riweuh, ditambah dengan watak anak 8*, maka suasana menjadi berisik. Film dimulai, dan awalnya sempat hening sejenak. Belum terhitung 5 menit, suasana ribut kembali. Ditambah lagi dengan adegan yang seru dan kedusunan penonton pun mulai tampak. "Awas", "Aaaaa..." Itulah kata-kata yang dilontarkan ketika pemain utama melakukan aksi yang berbahaya. "Ya nggak bakal mati lah, namanya juga tokoh utama, kagak bakal mati" gurau Faza dan Radit. Kericuhan anak 8* pun semakin menjadi-jadi ketika sudah mencapai bagian yang sebenarnya tidak boleh ditonton yaitu adegan ciuman. Saat itu  semua anak 8* dan sebagian anak 8D seperti ketagihan melihat kedua orang yang dihasut oleh setan itu ditayangkan, "ooooooh, lagi dong, lagi dong" teriak mereka saat adegan itu selesai, sungguh makhluk yang sangat hina.Saat sudah memasuki bagian akhir dari cerita itu keributan antara kelas 8D dan kelas 8* pun semakin menjadi-jadi, ada yang main bola, teriak-teriak ga jelas, maen hape, ngobrol sambil ketawa, aaaah udah gambar kualitas glodok, warna merah semua, suasana kayak di theater president (panas, rame, banyak nyamuk) {*kata yang udah pernah}, suasana nonton juga gag pewe (kehalangan layar LCD komputer), sampe cewe-cewe yang terlalu nafsu melihat adegan extremenya. Huuuuuh itu memang sangat gag uenak, kayak soto santan bang kumis.....