Pagi Hari yang Ramai

Awalnya suasana Dhe Dusuner masih sepi. Ac masih terasa dingin. Maklum, karena kegiatan yang wajib dilakukan oleh 90% siswa Dhe Dusuner adalah bermain bola. Namun tidak untuk hari ini. Peristiwa dimulai ketika Faiz, Deaz, Garin, dan Hafizh datang. Faiz dan Deaz mengalami kebingungan masalah tempat duduknya karena tempat duduk kelas berotasi setiap hari. Mereka saling salah menyalahkan dan melibatkan orang lain juga. Kemudian setelah tempat duduk mereka ditemukan, mereka pun keluar dan berniat untuk bermain bola. Setelah itu, datanglah Made, Edrian, Luthfiadi, dan Radith. Mereka semua duduk berkelompok di meja Faza dan melihat buku Matematika milik Hafizh, karena mereka semua belum mengerjakan PR matematika. Awalnya berjalan biasa saja. Namun ketika Faiz, Garin, Deaz, Hafizh, Ryan, dan Alfian datang,suasana ricuh karena mereka semua berebut untuk melihat buku milik Hafizh. "Eh, lu sih hapus soal matenya!", kata Alfian pada Faiz. "Kan gua mau piket!", kata Faiz. Faiz dan Alfian pun jitak-jitakkan tak karuan dan menambah riweuh (rusuh).Setelah itu Fadhil pun datang dan ikut-ikutan menambah riweuh suasana. Garin dan Ryan rebutan halaman buku milik Hafizh. Seperti biasanya, kejadian berakhir dengan sebuah robekan pada halaman buku Hafizh. "Eh emang PRnya sampai yang G yah ?", tanya Faza. "Ada", jawab Alfian. "Mampus gua beluum ngerjain", kata Faza. "Gara-gara si Faiz nih!!", Fian dengan keras. Siswa yang lain pun ikutan menyalahkan kesalahan pada Faiz.